Apa yang Dimaksud PPh 21 dan Contohnya

Ekasulistiyana.web.id – Pajak Penghasilan (PPh) 21 adalah pajak yang harus dibayar oleh setiap orang pribadi atau badan yang menerima penghasilan dari suatu perusahaan atau pemberi kerja. PPh 21 biasa juga disebut sebagai pajak penghasilan pasal 21.

Apa yang Dimaksud PPh 21 dan Contohnya

Apa yang Dimaksud PPh 21 dan Contohnya

Pajak Penghasilan (PPh) adalah pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak atas penghasilan yang diperolehnya. PPh 21 adalah jenis pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh pegawai tetap atau pegawai tidak tetap pada perusahaan. PPh 21 juga dikenal sebagai pajak penghasilan pasal 21.

Pemahaman tentang PPh 21

PPh 21 adalah pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh pegawai pada penghasilan yang diterima dari pekerjaannya. PPh 21 dibayar setiap bulan dan ditarik oleh pemberi kerja atau perusahaan tempat pegawai tersebut bekerja. PPh 21 juga berlaku untuk pegawai perusahaan asing yang bekerja di Indonesia.

PPh 21 berbeda dengan pajak penghasilan pasal 25. PPh 25 merupakan pajak penghasilan yang dikenakan pada tenaga ahli, konsultan, atau pekerja lepas, yang tidak menjadi pegawai tetap atau tidak terikat oleh hubungan kerja pada perusahaan. PPh 25 dibayarkan oleh pemberi kerja atau perusahaan yang menggunakan jasa pekerja tersebut.

Contoh PPh 21

Berikut adalah contoh perhitungan PPh 21:

Gaji Kotor Pembayaran PPh 21
Rp 10.000.000 Rp 1.000.000
Rp 20.000.000 Rp 3.000.000
Rp 30.000.000 Rp 5.500.000

Contoh di atas menunjukkan bahwa PPh 21 dihitung berdasarkan skema tarif progresif yang berlaku di Indonesia. Tarif progresif artinya semakin besar penghasilan, semakin besar jumlah pajak yang harus dibayarkan.

Tarif PPh 21

Berikut adalah tarif PPh 21 yang berlaku saat ini:

Penghasilan Tidak Kena Pajak Tarif PPh 21
Di bawah Rp 50.000.000 5%
Rp 50.000.000 – Rp 250.000.000 15%
Rp 250.000.000 – Rp 500.000.000 25%
Above Rp 500.000.000 30%

Sebagai contoh, jika seorang pegawai di perusahaan XYZ memiliki gaji bulanan sebesar Rp 15.000.000, maka perhitungan PPh 21 yang harus dibayarkan adalah:

(5% x Rp 50.000.000) + (15% x (Rp 15.000.000 – Rp 50.000.000)) = Rp 750.000

Kesimpulan

PPh 21 adalah pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh pegawai pada penghasilan yang diterimanya dari pekerjaannya. PPh 21 dihitung berdasarkan skema tarif progresif, dimana semakin besar penghasilan, semakin besar jumlah pajak yang harus dibayarkan. Tarif PPh 21 yang berlaku saat ini adalah 5% untuk penghasilan di bawah Rp 50.000.000 hingga 30% untuk penghasilan di atas Rp 500.000.000.

Apa yang dimaksud PPh 21 dan contohnya

  • PPh 21 adalah pajak penghasilan yang dipotong oleh pihak penghasil uang atau pihak ketiga atas penghasilan yang diterima oleh wajib pajak pribadi

  • Contohnya adalah gaji yang diterima oleh seorang karyawan dari perusahaannya. Perusahaan akan memotong sebagian dari gaji tersebut sebagai PPh 21 sebelum membayarkannya ke karyawan

  • PPh 21 juga berlaku pada penghasilan selain gaji seperti tunjangan, bonus, dan insentif

  • Contohnya adalah jika seorang sales mendapatkan bonus penjualan dari perusahaannya, perusahaan akan memotong sebagian dari bonus tersebut sebagai PPh 21 sebelum membayarkannya ke sales tersebut

  • Wajib pajak dapat mengajukan pengurangan PPh 21 dengan mengajukan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh 21

  • Contohnya jika seorang karyawan memiliki tanggungan keluarga, ia dapat mengajukan pengurangan PPh 21 dengan melampirkan bukti-bukti seperti Kartu Keluarga, Akta Nikah, dan KTP anggota keluarga

  • Jika PPh 21 terlambat atau tidak dibayarkan, maka akan dikenakan sanksi berupa bunga dan denda

  • Contohnya jika perusahaan tidak membayar PPh 21 tepat waktu, maka perusahaan akan dikenakan sanksi berupa bunga sebesar 2% per bulan dan denda sebesar 2% dari jumlah PPh 21 yang belum dibayar

  • Apa yang dimaksud PPh 21 dan Contohnya?

    Apa yang dimaksud PPh 21 dan Contohnya?

    Pajak Penghasilan (PPh) 21 adalah pajak yang harus dipungut oleh pihak penghasil penghasilan atas penghasilan yang diterima oleh pegawainya. Contohnya adalah penghasilan yang diterima oleh pegawai berupa gaji, tunjangan, atau bonus.

    Q: Siapa yang bertanggung jawab untuk memotong PPh 21?

    A: Pihak penghasil penghasilan, misalnya perusahaan atau instansi yang membayar gaji pegawainya.

    Q: Berapa persentase PPh 21 yang harus dipotong?

    A: Persentase yang harus dipotong berbeda-beda tergantung besarnya penghasilan yang diterima. Untuk gaji karyawan, biasanya persentase yang dipotong berkisar antara 5-30%.

    Q: Apa yang harus dilakukan oleh pegawai terkait PPh 21?

    A: Pegawai harus melaporkan penghasilan yang diterima dan jumlah PPh 21 yang sudah dipotong oleh pihak penghasil penghasilan pada saat melakukan pembayaran SPT Tahunan.

    Q: Apakah ada batas penghasilan untuk dipotong PPh 21?

    A: Ya, ada batas penghasilan yang ditetapkan oleh pemerintah setiap tahunnya. Pada tahun 2021, batas penghasilan untuk dipotong PPh 21 adalah Rp54 juta per tahun.

    Dengan memahami PPh 21, kita bisa lebih mengerti mengenai pajak yang harus kita bayar dan bagaimana cara melapor dan membayar pajak dengan benar. Jangan lupa untuk selalu memenuhi kewajiban pajak agar terhindar dari sanksi dan tindakan yang tidak diinginkan!

    Perhitungan PPh 21 dan jurnalnya | Video

    Leave a Comment