Apa Ciri-ciri UMKM yang Perlu Diketahui?

Ekasulistiyana.web.id – UMKM atau Usaha Mikro Kecil Menengah dapat dijumpai di berbagai sektor industri, mulai dari makanan dan minuman hingga fashion dan craft. Namun, ada beberapa ciri-ciri yang menjadi karakteristik khusus dari UMKM. Mengetahui ciri-ciri ini dapat membantu Anda dalam mengembangkan bisnis UMKM Anda. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri UMKM.

Apa Ciri-ciri UMKM yang Harus Diketahui

Apa Ciri-ciri UMKM yang Harus Diketahui

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan pilar penting dalam perekonomian Indonesia. Saat ini, UMKM telah banyak tumbuh dan berkembang di berbagai daerah di Indonesia. UMKM dapat menjadi solusi untuk mengurangi angka pengangguran, serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui ciri-ciri UMKM agar mampu membantu pengembangan bisnis.

Ciri-ciri UMKM

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri UMKM yang harus diketahui:

1. Pendapatan yang Rendah

UMKM umumnya memiliki pendapatan yang rendah, sehingga modal yang diperlukan untuk memulai bisnis juga relatif kecil. Dalam hal ini, UMKM pada umumnya dimulai oleh pelaku bisnis dengan modal yang terbatas dan sumber daya yang minim.

2. Jumlah Karyawan yang Sedikit

UMKM biasanya memiliki jumlah karyawan yang relatif sedikit. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang bergerak di bidang UMKM biasanya belum memiliki sumber daya yang cukup untuk menggaji banyak karyawan. Sehingga, dalam mengelola bisnis, pelaku bisnis harus mampu mengatur waktu dan tenaga dengan efektif.

3. Tidak Terlalu Bergantung pada Teknologi

UMKM cenderung tidak terlalu bergantung pada teknologi, sehingga modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis menjadi semakin kecil. Biasanya, UMKM masih menggunakan cara konvensional dalam memproduksi barang dan melayani pelanggan.

4. Keterbatasan Akses Pemasaran

Pelaku bisnis UMKM pada umumnya belum memiliki akses pemasaran yang luas. Hal ini disebabkan karena belum memiliki modal yang cukup untuk mengembangkan produk dan jaringan distribusi yang luas. Namun, dengan kemajuan teknologi, pelaku bisnis UMKM dapat memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk dan jasa yang mereka tawarkan.

5. Berorientasi pada Pelayanan

Bisnis UMKM seringkali berorientasi pada pelayanan yang baik kepada pelanggannya. Hal ini disebabkan karena pelaku bisnis UMKM ingin mempertahankan pelanggan yang telah ada, sekaligus menarik pelanggan baru. Kualitas pelayanan yang baik tentunya akan memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan bisnis UMKM.

6. Sumber Daya yang Terbatas

UMKM biasanya dimulai dengan sumber daya yang terbatas, baik itu sumber daya manusia, modal, maupun fasilitas. Namun, dengan kemampuan yang dimiliki, pelaku bisnis UMKM berhasil memanfaatkan sumber daya yang ada dengan baik dan mampu mengembangkan bisnisnya dengan cepat.

7. Inovasi Produk yang Cenderung Sederhana

Produk yang dihasilkan oleh bisnis UMKM cenderung sederhana dan bersifat lokal. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang masih dalam tahap perkembangan belum mampu memproduksi barang dalam jumlah besar dan memiliki jaringan distribusi yang luas.

8. Keterbatasan Jaringan Usaha

UMKM pada umumnya masih memiliki keterbatasan jaringan usaha. Hal ini disebabkan karena bisnis yang dijalankan masih pada skala kecil, sehingga belum mampu mengembangkan jaringan usahanya secara luas. Namun, dengan kemajuan teknologi, pelaku bisnis UMKM dapat memanfaatkan media sosial untuk memperluas jaringan usahanya.

9. Potensi Pertumbuhan yang Besar

Berbagai sumber mengatakan bahwa sektor UMKM di Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar. Ini disebabkan karena perusahaan UMKM biasanya mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar yang terus berubah. Sehingga, jika dikelola dengan baik, bisnis UMKM dapat berkembang pesat dan memberikan keuntungan yang besar bagi pelaku bisnis.

Dari ciri-ciri UMKM yang telah dijelaskan di atas, dapat kita lihat bahwa meskipun usaha yang dijalankan masih dalam skala kecil, namun pelaku bisnis UMKM mampu mengembangkan usahanya dengan baik dan memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus memberikan dukungan terhadap UMKM di Indonesia.

  • 1. Pelaku Bisnis yang Bermodal Terbatas

    UMKM adalah pelaku bisnis yang bermodal terbatas. Mereka tidak memiliki kemampuan untuk bersaing dengan industri besar yang modalnya besar. Oleh karena itu, UMKM lebih memiliki fokus pada target pasar yang terjangkau dan konsumen yang lebih spesifik.

  • 2. Menawarkan Produk dan Jasa dengan Harga Terjangkau

    UMKM sering kali menawarkan produk dan jasa dengan harga yang terjangkau. Hal ini dikarenakan pihak UMKM tidak memiliki modal yang besar dan tidak mampu bersaing dengan perusahaan besar yang memiliki modal besar. Karena itulah, harga yang ditawarkan oleh UMKM relatif lebih terjangkau.

  • 3. Terletak di Lokasi yang Mudah di Akses

    UMKM seringkali terletak di lokasi yang mudah diakses oleh masyarakat. Lokasi yang mudah diakses akan memudahkan calon konsumen dalam mencari produk dan jasa yang ditawarkan oleh pihak UMKM.

  • 4. Menggunakan Teknologi yang Terjangkau

    UMKM seringkali menggunakan teknologi yang terjangkau. Meskipun demikian, teknologi tersebut dapat membantu pihak UMKM dalam meningkatkan kualitas produk dan jasa yang ditawarkan.

  • 5. Pemilik UMKM Juga Bertindak Sebagai Pebisnis

    UMKM seringkali dimiliki dan dijalankan oleh seorang pebisnis yang juga menjadi pemilik. Dalam hal ini, pemilik UMKM akan menjalankan bisnisnya dengan lebih baik karena memiliki komitmen dan tanggung jawab yang tinggi terhadap perusahaannya.

Pertanyaan Umum seputar Ciri-ciri UMKM

Pertanyaan Umum seputar Ciri-ciri UMKM

1. Apa itu UMKM?

UMKM merupakan singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. UMKM dapat didefinisikan sebagai usaha yang memiliki aset atau omset tertentu dan mempunyai karyawan kurang dari 250 orang.

2. Apa ciri-ciri UMKM?

Berikut adalah ciri-ciri umum UMKM:
– Memiliki aset atau omset tertentu
– Memiliki karyawan kurang dari 250 orang
– Bersifat mandiri dan secara independen dijalankan
– Memiliki modal kecil dan sederhana
– Memiliki jangkauan pasar lokal atau regional

3. Bagaimana cara mengukur aset atau omset UMKM?

Aset atau omset UMKM dapat diukur berdasarkan beberapa faktor seperti jumlah karyawan, pendapatan, dan nilai investasi. Namun, di setiap negara mungkin memiliki standar yang berbeda dalam mengukur aset dan omset UMKM.

4. Mengapa UMKM penting bagi perekonomian suatu negara?

UMKM dapat berperan penting dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara. UMKM dapat memberikan kontribusi terhadap pembentukan lapangan kerja, peningkatan pendapatan nasional, dan peningkatan kemajuan teknologi.

5. Apa tantangan yang dihadapi oleh UMKM?

UMKM sering dihadapkan pada berbagai tantangan seperti keterbatasan modal, perubahan pasar yang cepat, persaingan yang ketat, dan kurangnya akses pada sumber daya manusia dan teknologi. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan dari pemerintah dan lembaga keuangan untuk membantu pengembangan UMKM.

Jika masih terdapat pertanyaan seputar UMKM, silahkan hubungi kami melalui kontak yang tersedia. Terima kasih.

Kami berharap informasi di atas dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam terkait ciri-ciri UMKM untuk memperkuat usaha kecil dan menengah di Indonesia.

Ada Yang Mau Ditanya ???! #Short #tipskerja #tipsinterview #interview #interviewkerja | Video

Leave a Comment