Kisah Nyata Perawat di RS Salewangang Maros: Apa Gaji yang Diterima?

Ekasulistiyana.web.id – Sebagai HR Manager dengan pengalaman 10 tahun, saya sering mendengar pertanyaan mengenai gaji perawat di puskesmas dan rumah sakit. Namun, kali ini saya ingin membagikan kisah nyata seorang perawat di RS Salewangang Maros dan seberapa besar gaji yang ia terima.

Perawat di RS Salewangang Maros memiliki tugas yang cukup berat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Namun, bagaimana dengan gaji yang mereka terima? Apakah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari? Mari kita cari tahu lebih lanjut.

Gaji Perawat di Puskesmas: Apa yang Harus Diketahui?

Gaji Perawat di Puskesmas: Apa yang Harus Diketahui?Sumber: bing

Gaji perawat di puskesmas memang tidak sebesar gaji perawat di rumah sakit, namun masih cukup menjanjikan dengan berbagai tunjangan yang diberikan. Rata-rata gaji perawat di puskesmas mencapai Rp 2.250.148 per bulan ditambah dengan tunjangan yang berbeda-beda tergantung status kepegawaian dan wilayah dinas. Beberapa tunjangan yang diberikan antara lain tunjangan daerah, insentif khusus tenaga kesehatan, biaya operasional kesehatan, perjalanan dinas, transportasi lokal, dan uang makan. Dengan tunjangan ini, rata-rata total gaji perawat di puskesmas sekitar Rp 2.832.599.

Namun, perlu diingat bahwa gaji perawat di puskesmas dapat berbeda-beda tergantung lokasi dan pengalaman kerja. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk bekerja sebagai perawat di puskesmas, pastikan untuk mengecek informasi mengenai gaji dan tunjangan yang diberikan di wilayah tersebut.

Gaji Perawat di Rumah Sakit: Apa yang Harus Diketahui?

Perawat di rumah sakit biasanya lulusan D3 atau S1 dan memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dari pemerintah yang memungkinkan mereka bekerja di berbagai rumah sakit. Gaji perawat di rumah sakit memang lebih besar dibandingkan dengan gaji perawat di puskesmas, berkisar antara Rp 4-7 juta per bulan. Namun, untuk menjadi pegawai di rumah sakit, perawat harus mendaftar di situs Kementerian Kesehatan dan mengikuti seleksi yang ketat.

Selain itu, gaji perawat di rumah sakit juga dapat berbeda-beda tergantung pada tipe rumah sakit dan wilayah kerja. Beberapa rumah sakit mungkin memberikan gaji yang lebih tinggi dan tambahan tunjangan tertentu seperti tunjangan kinerja atau tunjangan transportasi. Namun, perlu diingat bahwa bekerja sebagai perawat di rumah sakit juga membutuhkan tanggung jawab yang besar dan bekerja dalam jadwal yang tidak pasti.

Keuntungan dan Kerugian Bekerja sebagai Perawat di Puskesmas

Meskipun gaji perawat di puskesmas tidak sebesar gaji di rumah sakit, namun bekerja di puskesmas juga memiliki keuntungan tersendiri. Salah satu keuntungan adalah jadwal kerja yang lebih teratur dan fleksibel, sehingga dapat lebih mudah mengatur waktu untuk bekerja dan beristirahat. Selain itu, bekerja di puskesmas juga memberikan kesempatan untuk bekerja dengan masyarakat secara langsung dan memberikan pelayanan kesehatan yang lebih holistik.

Namun, kerugian dari bekerja di puskesmas adalah terbatasnya sarana dan prasarana yang tersedia. Puskesmas mungkin tidak memiliki peralatan dan obat-obatan yang lengkap seperti di rumah sakit, sehingga perawat harus lebih kreatif dalam memberikan pelayanan kesehatan. Selain itu, gaji perawat di puskesmas mungkin tidak sebanding dengan tanggung jawab dan beban kerja yang harus ditanggung.

Keuntungan dan Kerugian Bekerja sebagai Perawat di Rumah Sakit

Bekerja di rumah sakit memang lebih menjanjikan dalam hal gaji dan tunjangan, namun juga memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri. Salah satu keuntungan adalah tersedianya sarana dan prasarana kesehatan yang lengkap, sehingga perawat dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan lebih optimal. Selain itu, bekerja di rumah sakit juga memberikan kesempatan untuk belajar dan berkembang dalam bidang kesehatan.

Namun, kerugian dari bekerja di rumah sakit adalah jadwal kerja yang tidak pasti dan seringkali harus bekerja dalam jangka waktu yang panjang. Selain itu, bekerja di rumah sakit juga memerlukan kemampuan dalam menangani situasi darurat dan kemampuan dalam komunikasi dengan pasien dan keluarganya.

Leave a Comment