Ekasulistiyana.web.id – Gaji net adalah besaran gaji yang sebenarnya diterima oleh seorang karyawan setelah dipotong berbagai potongan yang diperlukan, seperti pajak penghasilan, iuran pensiun, dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Sebagai contoh, jika seorang karyawan memiliki gaji bruto sebesar Rp 10.000.000, kemudian dipotong pajak sebesar Rp 1.000.000, iuran pensiun sebesar Rp 500.000, dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja sebesar Rp 250.000, maka gaji net yang diterima karyawan tersebut hanya sebesar Rp 8.250.000.
Gaji Net Itu Apa dan Bagaimana Cara Menghitungnya?
Sebelum membicarakan gaji net, kita perlu mengerti terlebih dahulu apa itu gaji bruto. Gaji bruto adalah total gaji yang diterima seorang karyawan sebelum ada potongan pajak dan potongan-potongan lainnya. Sedangkan gaji net adalah gaji yang diterima secara bersih setelah ada potongan-potongan tersebut.
Komponen Potongan dalam Gaji Net
Setiap negara pasti memiliki kebijakan potongan gaji yang berbeda-beda. Di Indonesia, beberapa komponen potongan dalam gaji net di antaranya adalah:
| Komponen | Persentase |
|---|---|
| Pajak Penghasilan | 5%-30% |
| BPJS Kesehatan | 4% |
| BPJS Ketenagakerjaan | 5,7% |
| Potongan Lainnya | Beragam |
Perlu diingat bahwa persentase potongan tersebut dapat berbeda-beda tergantung pada jenis pekerjaan, perusahaan, dan negara tempat bekerja.
Cara Menghitung Gaji Net
Berikut adalah contoh sederhana bagaimana menghitung gaji net:
Seorang karyawan memiliki gaji bruto sebesar Rp 10.000.000,- per bulan, dengan komponen potongan gaji yang harus dibayarkan oleh karyawan adalah sebagai berikut:
| Komponen | Persentase | Jumlah (dalam RP) |
|---|---|---|
| Pajak Penghasilan | 10% | 1.000.000,- |
| BPJS Kesehatan | 4% | 400.000,- |
| BPJS Ketenagakerjaan | 5,7% | 570.000,- |
| Potongan Lainnya | 2% | 200.000,- |
| Total Potongan | 2.170.000,- |
Maka gaji net yang diterima oleh karyawan tersebut adalah:
Gaji bruto – total potongan = gaji net
Rp 10.000.000,- – Rp 2.170.000,- = Rp 7.830.000,-
Artinya, karyawan tersebut akan menerima gaji bersih sebesar Rp 7.830.000,- per bulan.
Kesimpulan
Secara umum, gaji net adalah gaji yang diterima secara bersih setelah dilakukan potongan-potongan yang diperbolehkan oleh hukum atau perusahaan dimana ia bekerja. Komponen potongan dalam gaji net dapat berbeda-beda tergantung pada negara dan perusahaan yang dimaksud. Oleh sebab itu, memahami gaji net dan cara menghitungnya sangat penting agar kita sebagai pekerja dapat mengatur keuangan dengan baik.
FAQs Gaji Net Itu Apa
Apa itu Gaji Net?
Gaji Net adalah gaji yang diterima oleh karyawan setelah dilakukan pemotongan terhadap gaji kotor yang diterima. Pemotongan yang dilakukan antara lain pajak penghasilan, iuran BPJS, dan potongan lain sesuai kebijakan perusahaan.
Apa perbedaan antara Gaji Kotor dan Gaji Net?
Gaji Kotor adalah gaji yang diterima sebelum dilakukan pemotongan, sedangkan Gaji Net adalah gaji yang diterima setelah dilakukan pemotongan.
Bagaimana cara menghitung Gaji Net?
Untuk menghitung Gaji Net, dapat dilakukan dengan cara mengurangkan total pemotongan dari Gaji Kotor. Total pemotongan meliputi pajak penghasilan, iuran BPJS, dan potongan lainnya yang diberlakukan oleh perusahaan.
Apakah Gaji Net selalu sama setiap bulannya?
Tidak, Gaji Net dapat berbeda setiap bulannya tergantung pada jumlah pemotongan yang diberlakukan oleh perusahaan. Pemotongan yang dilakukan dapat berbeda-beda tergantung pada kebijakan perusahaan dan besaran gaji yang diterima.
Apakah Gaji Net dapat dijadikan patokan untuk mengajukan pinjaman?
Ya, Gaji Net dapat dijadikan patokan untuk mengajukan pinjaman karena ini menunjukkan jumlah gaji yang sebenarnya diterima setelah dilakukan pemotongan. Namun, setiap bank atau lembaga keuangan mungkin memiliki perhitungan yang berbeda dalam menentukan jumlah pinjaman yang dapat diberikan.
Apakah Gaji Net dapat dijadikan sebagai patokan dalam negosiasi gaji?
Ya, Gaji Net dapat dijadikan sebagai patokan dalam negosiasi gaji karena ini menunjukkan jumlah gaji yang sebenarnya diterima setelah dilakukan pemotongan. Namun, perlu diingat bahwa perusahaan mungkin memiliki kebijakan gaji yang berbeda-beda dan perhitungan yang berbeda dalam menentukan besaran gaji yang diberikan pada karyawan.
Jangan lupa, setiap perusahaan biasanya memiliki kebijakan tersendiri mengenai Gaji Net. Tetap konsisten dan berkomunikasi terbuka dengan pengelola perusahaan jika mengalami ketidakjelasan. Semoga informasi ini bermanfaat!
