Kenapa Ada PPh Final?

Ekasulistiyana.web.id – Pajak Penghasilan (PPh) Final adalah jenis pajak yang wajib dibayar oleh Wajib Pajak ketika terjadi transaksi tertentu. Jenis transaksi yang dikenai PPh Final meliputi sewa properti, usaha angkutan, jasa konstruksi, jasa periklanan, royalties, dan sebagainya.

Mengapa ada PPh Final? PPh Final diberlakukan untuk memudahkan penghitungan, pemungutan, dan pelaporan pajak. Dalam PPh Final, penghitungan dan pemungutan pajak dilakukan pada saat transaksi terjadi, sehingga tidak perlu lagi melakukan perhitungan dan pemungutan pajak secara berkala. Selain itu, PPh Final juga memberikan sanksi yang lebih tegas bagi Wajib Pajak yang tidak membayar pajak tepat waktu atau tidak membayar pajak sama sekali.

Kenapa Ada PPh Final?

Kenapa Ada PPh Final?

Pajak Penghasilan (PPh) adalah salah satu pajak yang wajib dibayar oleh setiap warga negara Indonesia yang memperoleh penghasilan. PPh dikenakan pada berbagai jenis penghasilan, seperti penghasilan dari pekerjaan, usaha, hibah, warisan, dan lain sebagainya. Ada beberapa jenis PPh yang harus dibayar, salah satunya adalah PPh Final. Lalu, apa sebenarnya PPh Final itu dan mengapa diperlukan?

Apa Itu PPh Final?

PPh Final adalah pajak yang diberlakukan 1 kali pada penghasilan tertentu dan dikenakan pada sumber penghasilan yang bersifat final. Artinya, dengan membayar PPh Final, tidak perlu membayar PPh lagi di masa mendatang. PPh Final biasanya dikenakan pada penghasilan dari jenis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Contoh Kasus PPh Final

Contoh sederhana kasus PPh Final adalah ketika seseorang membuka usaha jasa laundry. Dalam sebulan, pemilik usaha mendapat penghasilan sebesar Rp 10 juta. Jika pajak PPh Final sebesar 1%, maka pajak yang harus dibayarkan adalah Rp 100 ribu. Setelah membayar pajak tersebut, pemilik usaha tidak perlu membayar pajak lagi di masa mendatang.

Mengapa Diperlukan PPh Final?

PPh Final diperlukan sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan penerimaan pajak dan memperluas basis pajak. PPh Final memberikan kemudahan bagi wajib pajak yang penghasilannya bersifat sudah final untuk melakukan pelaporan dan pembayaran pajak. Selain itu, PPh Final juga menjadi motivasi bagi pelaku usaha untuk melaporkan dan membayar pajak secara teratur, sehingga meningkatkan kepatuhan wajib pajak.

PPh Final vs PPh Pasal 21

PPh Final berbeda dengan PPh Pasal 21. PPh Pasal 21 adalah pajak yang dikenakan pada penghasilan yang diterima dari pemberi kerja yang dikenal dengan istilah PPh atas penghasilan tidak kena pajak. PPh Pasal 21 biasanya dikenakan pada pegawai dan karyawan yang memiliki penghasilan tetap setiap bulannya. PPh Pasal 21 secara umum diatur dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.

Kesimpulan

PPh Final adalah pajak yang dikenakan 1 kali pada penghasilan tertentu dan dikenakan pada sumber penghasilan yang bersifat final. PPh Final diperlukan sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan penerimaan pajak dan memperluas basis pajak. PPh Final memberikan kemudahan bagi wajib pajak dalam melakukan pelaporan dan pembayaran pajak serta menjadi motivasi bagi pelaku usaha untuk meningkatkan kepatuhan pajak. PPh Final berbeda dengan PPh Pasal 21 yang dikenakan pada penghasilan yang diterima dari pemberi kerja. Keduanya menjadi bagian dalam keseluruhan pajak penghasilan yang harus dipahami dan dipenuhi oleh setiap wajib pajak.

FAQs: Kenapa Ada PPh Final?

FAQs: Kenapa Ada PPh Final?

Berikut beberapa pertanyaan umum seputar PPh Final dan jawabannya:

Apa itu PPh Final?

PPh Final adalah pajak final yang dikenakan pada penghasilan tertentu dengan besaran tertentu. Pajak ini tidak dapat dikreditkan atau dipotong dengan penghasilan lainnya. Namun, setelah pembayaran PPh Final, penghasilan tersebut tidak lagi dikenai pajak.

Apa bedanya antara PPh Final dan PPh Pasal 21?

PPh Pasal 21 adalah pajak penghasilan yang dikenakan pada penghasilan pekerjaan atau jasa. Sedangkan PPh Final adalah pajak penghasilan yang dikenakan pada jenis penghasilan tertentu seperti royalti, sewa, hadiah, dan lain sebagainya.

Siapa yang wajib membayar PPh Final?

Orang yang membayar penghasilan tertentu seperti yang telah disebutkan sebelumnya harus membayar PPh Final.

Mengapa ada PPh Final?

PPh Final diterapkan untuk memberikan kemudahan dalam pengenaan pajak pada jenis penghasilan tertentu. Dengan pajak ini, pengusaha atau pemberi penghasilan tidak perlu lagi menghitung dan melaporkan pajak atas penghasilan yang diterima oleh penerima penghasilan.

Bagaimana cara menghitung PPh Final?

Besaran PPh Final tergantung pada jenis penghasilan dan tarif yang berlaku. Namun, besaran maksimal PPh Final adalah 30% dari penghasilan yang diterima.

Jadi, itulah beberapa pertanyaan umum seputar PPh Final. Mengenal jenis pajak yang dikenakan pada penghasilan Anda dapat membantu Anda dalam perencanaan keuangan Anda. Selalu pastikan untuk mematuhi peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia.

Apa itu Pajak Final? Apa bedanya PPh Final dan PPh Non-Final? | #Paham Pajak | Video