Ekasulistiyana.web.id – Gaji UMR Gross merupakan gaji dasar yang diterima oleh karyawan sebelum dipotong pajak maupun tunjangan lainnya. Gaji UMR Gross seringkali menjadi patokan bagi perusahaan dalam menetapkan besaran gaji karyawan sesuai dengan ketentuan undang-undang.
Apa Itu Gaji UMR Gross dan Bagaimana Cara Menghitungnya?
Gaji UMR (Upah Minimum Regional) Gross dapat diartikan sebagai gaji yang diterima oleh seorang pekerja dengan jumlah upah minimum yang telah diatur oleh pemerintah daerah. Dalam hitungan gaji UMR Gross, jumlah upah yang diterima oleh pekerja merupakan hasil dari penggabungan antara upah bruto atau gaji kotor dengan berbagai potongan yang ada.
Bagaimana Cara Menghitung Gaji UMR Gross?
Untuk menghitung gaji UMR Gross, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Beberapa unsur tersebut antara lain adalah upah bruto, potongan dan tunjangan yang sebelumnya telah disepakati antara perusahaan dan pekerja.1. Upah Bruto atau Gaji KotorUpah bruto atau gaji kotor adalah pendapatan yang diterima oleh pekerja sebelum dilakukan pembayaran potongan pajak penghasilan (PPh) dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Upah bruto dapat dihitung dengan cara mengalikan besarnya jam kerja dengan upah per jam. Kemudian, hasil tersebut dikali dengan jumlah hari kerja dalam satu bulan.2. Potongan Pajak Penghasilan (PPh) dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)Potongan pajak penghasilan (PPh) dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) merupakan tiga potongan yang biasanya dilakukan oleh perusahaan pada gaji karyawan. Ketiga potongan tersebut adalah:- Pajak Penghasilan (PPh) 21%- Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)- Potongan Lainnya seperti potongan pinjaman karyawan, iuran dana pensiun, dan lainnya.3. Tunjangan yang Diterima oleh PekerjaSelain upah bruto dan potongan pajak dan Jamsostek, tunjangan yang diberikan kepada pekerja perusahaan juga dapat mempengaruhi besar kecilnya gaji UMR Gross. Tunjangan tersebut dapat berupa tunjangan jabatan, tunjangan kesehatan, tunjangan pendidikan, dan masih banyak lagi.
Contoh Perhitungan Gaji UMR Gross
Sebagai contoh, perusahaan A Memberikan gaji UMR Gross sebesar Rp 4.100.000,- per bulan. Ada pun rincian dari gaji tersebut sebagai berikut:- Upah Bruto: Rp 5.000.000,– Potongan Pajak Penghasilan (PPh): Rp 600.000,– Jamsostek: Rp 400.000,– Potongan Lainnya: Rp 100.000,– Total Tunjangan: Rp 1.900.000,-Maka, jika dihitung dengan menggunakan rumus gaji UMR Gross, hasilnya adalah sebagai berikut:Total Gaji Bruto = Rp 5.000.000,-Total Potongan = Rp 1.100.000,-Gaji UMR Gross = Total Gaji Bruto – Total Potongan + Total TunjanganGaji UMR Gross = (Rp 5.000.000,- – Rp 1.100.000,-) + Rp 1.900.000,-Gaji UMR Gross = Rp 4.100.000,-Dari contoh perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa gaji UMR Gross sebesar Rp 4.100.000,- merupakan jumlah upah minimum yang telah diatur oleh pemerintah daerah.
Perbedaan Gaji UMR Gross dan Gaji UMR Netto
Perbedaan utama antara gaji UMR Gross dan gaji UMR Netto adalah pada adanya potongan pajak penghasilan (PPh) dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Dalam gaji UMR Gross, besarnya upah yang diterima oleh pekerja dihitung sebelum dilakukan pembayaran potongan tersebut.Sedangkan pada gaji UMR Netto, besarnya upah yang diterima oleh pekerja sudah mencakup berbagai potongan seperti PPh dan Jamsostek. Oleh karena itu, gaji UMR Netto biasanya lebih kecil dibandingkan dengan gaji UMR Gross.
Kesimpulan
Gaji UMR Gross merupakan upah minimum yang telah diatur oleh pemerintah daerah. Perhitungan gaji UMR Gross meliputi upah bruto, potongan pajak dan Jamsostek, serta tunjangan yang diterima oleh pekerja. Dalam hitungan gaji UMR Gross, besarnya upah yang diterima oleh pekerja dihitung sebelum dilakukan pembayaran potongan PPh dan Jamsostek. Oleh karena itu, perbedaan antara gaji UMR Gross dan gaji UMR Netto terdapat pada adanya potongan pajak dan Jamsostek pada gaji UMR Netto. Semoga artikel ini dapat membantu anda dalam menghitung gaji UMR Gross.
Apa itu Gaji UMR Gross?
Gaji UMR Gross adalah gaji pokok karyawan yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai standar upah minimum di suatu daerah atau wilayah dalam suatu negara. Gaji ini dihitung berdasarkan gaji minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup layak di daerah tersebut dan termasuk ke dalam gaji bruto (gaji sebelum dipotong pajak).
1. Apa yang dimaksud dengan UMR?
UMR singkatan dari Upah Minimum Regional. Ini adalah standar gaji minimum yang harus diberikan oleh pengusaha kepada karyawannya di suatu wilayah atau daerah di Indonesia.
2. Bagaimana UMR dihitung?
UMR dihitung oleh pemerintah bersama-sama dengan serikat pekerja dan pengusaha di suatu daerah. Faktor yang dipertimbangkan dalam penghitungan UMR meliputi biaya hidup, inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan produktivitas tenaga kerja.
3. Apa bedanya antara UMR Gross dan UMR Net?
UMR Gross adalah gaji sebelum dipotong pajak dan UMR Net adalah gaji setelah dipotong pajak. Jadi UMR Net lebih kecil dari UMR Gross karena adanya potongan pajak.
4. Siapa yang menetapkan UMR?
UMR ditetapkan oleh pemerintah bersama dengan serikat pekerja dan pengusaha di suatu daerah atau wilayah di Indonesia. Penetapan UMR dilakukan setiap tahun dan berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Jadi, sebagai pekerja dan pengusaha, penting untuk mengetahui dan memahami UMR Gross karena hal ini akan berdampak pada gaji dan penghasilan yang diterima oleh karyawan. Selalu up to date dengan UMR terbaru akan membantu menghindari konflik atau sengketa dalam hal hak-hak karyawan.
Trik Nego Gaji Kalo Ditawarin Jumlah Ga Pas | Video
Saya Eka Sulistiyana, seorang penulis blog pendidikan yang percaya bahwa pengetahuan adalah kunci untuk membuka pintu kesuksesan. Dalam tulisan-tulisan saya, saya berbagi informasi tentang berbagai topik pendidikan